Profil Desa Kaliwangi
Ketahui informasi secara rinci Desa Kaliwangi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Kaliwangi di Purwojati, Banyumas, merupakan lumbung pertanian yang subur, dikenal sebagai penghasil padi dan kelapa. Ekonominya juga ditopang oleh industri kerajinan sapu glagah dan anyaman bambu, menunjukkan semangat wirausaha masyarakatnya.
-
Lumbung Pertanian Produktif
Kaliwangi merupakan basis pertanian yang kuat di Kecamatan Purwojati, dikenal sebagai penghasil utama padi dan kelapa, serta pusat industri rumahan gula merah.
-
Sentra Kerajinan Tangan
Desa ini memiliki industri kerajinan yang berkembang, khususnya dalam produksi sapu glagah dan sapu lidi, serta berbagai produk anyaman bambu yang menjadi sumber ekonomi alternatif penting.
-
Desa Perbatasan yang Dinamis
Berlokasi di ujung barat kecamatan dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Jatilawang, Kaliwangi memiliki dinamika sosial dan ekonomi yang unik sebagai gerbang penghubung antarwilayah.

Terletak di perbatasan barat Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Desa Kaliwangi merupakan representasi otentik dari kehidupan pedesaan yang produktif, di mana kesuburan tanah menjadi fondasi utama penopang kehidupan warganya. Dengan luas wilayah administratif mencapai 3,24 kilometer persegi, desa ini menjadi ruang hidup bagi 4.391 jiwa penduduk (berdasarkan data BPS 2021). Kombinasi ini menghasilkan kepadatan populasi sekitar 1.355 jiwa per kilometer persegi, menandakan sebuah komunitas agraris yang dinamis dan padat. Kaliwangi dikenal sebagai salah satu lumbung padi dan kelapa di wilayahnya, sekaligus menunjukkan geliat ekonomi kreatif melalui industri rumahan pembuatan sapu dan produk olahan bambu.
Sebagai salah satu dari sepuluh desa di Kecamatan Purwojati, Kaliwangi memiliki posisi strategis yang berbatasan langsung dengan kecamatan lain, menjadikannya gerbang sekaligus halaman belakang bagi Purwojati. Di bawah arahan pemerintah desa, masyarakat Kaliwangi secara tekun mengolah setiap jengkal tanahnya, memadukan kearifan pertanian warisan leluhur dengan semangat wirausaha untuk menciptakan diversifikasi ekonomi. Desa ini adalah cerminan dari harmoni antara kerja keras di lahan pertanian dan ketekunan dalam menciptakan produk kerajinan bernilai tambah.
Geografi, Perbatasan dan Tata Kelola Pemerintahan
Secara geografis, Desa Kaliwangi memiliki bentang alam yang didominasi oleh dataran rendah dan perbukitan landai yang subur. Kondisi ini sangat ideal untuk pengembangan sektor pertanian, terutama sawah irigasi dan perkebunan. Aliran sungai yang melintasi wilayahnya menjadi sumber daya air yang vital, tidak hanya untuk pertanian tetapi juga untuk kebutuhan sehari-hari warga. Letaknya yang berada di ujung barat Kecamatan Purwojati menjadikannya berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Jatilawang, memberikannya karakter sebagai desa perbatasan dengan dinamika sosial dan ekonomi yang khas.
Pusat pemerintahan Desa Kaliwangi berada di kantor kepala desa, yang menjadi episentrum pelayanan administrasi dan perencanaan pembangunan. Tata kelola desa dijalankan secara sistematis oleh Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, yang meliputi Sekretaris Desa (Sekdes), Kepala Urusan (Kaur), dan Kepala Seksi (Kasi). Mereka berkolaborasi untuk melayani kebutuhan kependudukan, mengelola keuangan desa, dan merancang program-program pemberdayaan masyarakat.
Untuk memastikan efektivitas pemerintahan dan jangkauan pelayanan yang optimal, Pemerintah Desa bermitra dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga legislatif dan pengawas. Wilayah desa yang luas dibagi menjadi beberapa dusun atau grumbul, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun (Kadus). Struktur ini, yang diperkuat oleh puluhan Rukun Tetangga (RT) dan beberapa Rukun Warga (RW), menjadi garda terdepan dalam implementasi kebijakan dan penyerapan aspirasi warga, memastikan bahwa setiap sudut desa tersentuh oleh program pembangunan.
Pilar Ekonomi: Pertanian Subur dan Kerajinan Tangan
Perekonomian Desa Kaliwangi berdiri kokoh di atas dua pilar utama: sektor pertanian sebagai basis fundamental dan industri kerajinan sebagai sumber ekonomi alternatif yang kian berkembang.
Sektor Pertanian sebagai Tulang Punggung: Sebagai desa agraris, mayoritas penduduk Kaliwangi menggantungkan hidupnya dari hasil bumi. Lahan persawahan yang luas menjadikan desa ini sebagai salah satu produsen padi penting di Kecamatan Purwojati. Dengan dukungan sistem irigasi yang memadai, para petani mampu memanen padi secara rutin, yang hasilnya digunakan untuk konsumsi lokal dan dijual ke pasar yang lebih luas, sehingga berkontribusi pada ketahanan pangan regional.
Selain padi, perkebunan kelapa merupakan komoditas andalan kedua. Pohon kelapa tumbuh subur di pekarangan dan kebun-kebun warga. Hasilnya diolah menjadi berbagai produk, terutama kopra dan gula kelapa (gula merah). Industri rumahan pembuatan gula kelapa menjadi aktivitas ekonomi harian bagi banyak keluarga, memberikan pendapatan tambahan yang stabil.
Geliat Industri Kerajinan Sapu dan Bambu: Di samping pertanian, Desa Kaliwangi menunjukkan semangat wirausaha yang kuat melalui pengembangan industri kerajinan tangan. Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra pembuatan sapu, khususnya sapu glagah (terbuat dari bunga tanaman glagah) dan sapu lidi. Para perajin, yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga, dengan tekun merangkai bahan-bahan sederhana menjadi alat kebersihan yang fungsional dan memiliki permintaan pasar yang stabil.
Selain sapu, kerajinan berbasis bambu juga berkembang di desa ini. Bambu yang melimpah di sekitar desa diolah menjadi berbagai produk anyaman seperti besek (wadah makanan tradisional), tampah, dan perabotan rumah tangga sederhana lainnya. Industri kerajinan ini, meskipun mayoritas berskala mikro dan kecil, memiliki peran penting dalam memberikan nilai tambah pada sumber daya alam lokal dan menciptakan lapangan kerja di luar sektor pertanian.
Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat
Kehidupan sosial masyarakat Desa Kaliwangi sangat lekat dengan nilai-nilai agraris dan semangat gotong royong. Ritme kehidupan desa banyak dipengaruhi oleh siklus tanam dan panen. Tradisi kerja bakti untuk membersihkan lingkungan, memperbaiki saluran irigasi, atau membantu tetangga yang sedang membangun rumah masih terpelihara dengan baik. Ikatan sosial yang kuat ini menjadi modal utama dalam menjaga keharmonisan dan mendukung program pembangunan desa.
Aspek religius juga memegang peranan sentral dalam kehidupan sehari-hari. Masjid dan musala menjadi pusat kegiatan ibadah, pendidikan Al-Qur`an bagi anak-anak, serta perayaan hari-hari besar Islam. Pengajian rutin dan majelis taklim menjadi sarana penting untuk mempererat silaturahmi sekaligus memperdalam pemahaman keagamaan, yang menjadi landasan etika dalam bermasyarakat.
Di bidang budaya, masyarakat Kaliwangi masih melestarikan berbagai kesenian dan tradisi khas Banyumasan. Kesenian seperti ebeg (kuda lumping) dan musik calung terkadang masih ditampilkan dalam acara-acara hajatan atau perayaan tingkat desa. Penggunaan dialek Banyumasan yang kental dalam percakapan sehari-hari juga menjadi penanda identitas budaya yang kuat. Pemerintah desa dan tokoh masyarakat terus berupaya agar warisan budaya ini dapat terus hidup dan diwariskan kepada generasi muda.
Pembangunan Infrastruktur dan Visi Masa Depan
Pemerintah Desa Kaliwangi memprioritaskan pembangunan infrastruktur sebagai kunci untuk mendukung produktivitas ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup warganya. Peningkatan kualitas jalan desa dan jalan usaha tani menjadi fokus utama untuk melancarkan transportasi hasil bumi dari sawah dan kebun ke pasar. Pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi juga terus dilakukan untuk menjamin pasokan air bagi lahan-lahan pertanian, terutama saat musim kemarau.
Selain infrastruktur fisik, pembangunan sumber daya manusia juga menjadi perhatian. Program-program pemberdayaan bagi kelompok tani, perajin, dan pemuda terus digalakkan untuk meningkatkan keterampilan dan membuka wawasan baru.
Visi pembangunan Desa Kaliwangi ke depan adalah menjadi desa agraris yang maju dan kreatif, dengan perekonomian yang terdiversifikasi dan masyarakat yang sejahtera. Beberapa langkah strategis untuk mencapai visi tersebut meliputi:
- Modernisasi Pertanian: Memperkenalkan teknologi pertanian tepat guna untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas hasil panen. Mendorong pengembangan produk olahan pertanian untuk meningkatkan nilai jual.
- Penguatan Industri Kerajinan: Memberikan pelatihan manajemen usaha, desain produk, dan pemasaran digital bagi para perajin sapu dan bambu. Membentuk kelompok usaha bersama atau koperasi untuk memperkuat posisi tawar dan memperluas jangkauan pasar.
- Optimalisasi Potensi Lokal: Menggali potensi lain yang mungkin belum tergarap, seperti pengembangan agrowisata sederhana atau budidaya perikanan darat.
- Peningkatan Kualitas Pendidikan: Memastikan seluruh anak usia sekolah mendapatkan akses pendidikan yang layak sebagai investasi jangka panjang bagi kemajuan desa.
Dengan fondasi pertanian yang kokoh dan semangat wirausaha kerajinan yang terus tumbuh, Desa Kaliwangi memiliki prospek cerah untuk menjadi desa yang mandiri, berdaya saing, dan sejahtera, seraya tetap menjaga kearifan lokal yang menjadi akarnya.